Jamsostek tanamkan nilai baru jelang transformasi

pt jamsostek mengerjakan pelatihan kepemimpinan dan nilai-nilai perusahaan agar persiapan transformasi menjadi badan penyelenggara garansi sosial ketenagakerjaan.

kepala biro sdm jamsostek abdul latif algaf selama siaran persnya dan diterima selama jakarta, minggu, menyebutkan pelaksana transformasi adalah manusia (karyawan) sehingga mesti dipersiapkan untuk menyongsong berubahnya pas melalui visi serta misi badan dan masih.

kegiatan latihan menggandeng 60 kepala kantor cabang ini bertujuan dibuat pembekalan bagi kaum pemimpin untuk memahami juga memaknai visi, misi, kualitas yang sudah dicanangkan.

para kepala cabang tersebut diberi pemahaman mengenai iman, profesional, teladan, integritas dan kerja sama (iptik) juga etos kerja tinggi dan disusun selama teamwork, open mind, passion, action juga sense (topas) untuk diterapkan dalam lingkungan kerjanya.

Informasi Lainnya:

jika, melihat tahapan yang telah dilalui, sedang juga mau dilakukan serta semangat karyawan kami optimis dapat menyelesaikan perubahan itu, ujar latif selama jogja.

direktur umum serta sdm pt jamsostek amri yusuf menyampaikan berdasarkan penelitian dan dilaksanakan sederat pakar, suatu perusahaan dapat bertahan kalau berhasil meningkatkan faedah ke level yang lebih tinggi dan dapat menaikkan kualitas perusahaan sebab dipandu budaya korporasi yang kuat serta solid.

menurut amri, transformasi budaya adalah elemen berguna pada pencapaian visi serta misi sebuah korporasi, selain transformasi usaha.

terdapat tiga variabel berguna agar memperkuat budaya korporasi. pertama, adanya proses internalisasi, komunikasi dan program ritualistik yang diterapkan dengan intens pada lingkungan perusahaan.

kedua, adanya sistem serta kebijakan yang embeded dan dilaksanakan dengan konsisten.

ketiga, peran pemimpin dijadikan figur yang bertanggung jawab agar memenej mutu, akan tetapi pemimpin bertanggung jawab menggerakkan komitmen berbagai elemen perusahaan supaya memiliki rasa memiliki mutu korporasi itu.

workshop value based leadership merupakan upaya strategis agar membangun engagement dan rasa memiliki budaya korporasi di semua lini perusahaan.

para pemimpin merupakan agen budaya korporasi. mereka adalah juru dakwah budaya korporasi, kata amri.

disamping itu amri juga menunjukan kiranya insan jamsostek mesti komit dan mempunyai kesadaran dan utuh kepada mutu budaya perusahaan (iptik) juga etos kerja (topas).